Hd

Langit menghangat dalam gelap saat perlahan awan menebal berwarna abu-abu diatas ujung sang penakluk. Gulungan itu mulai memanjat, membentuk lingkaran pusaran seakan angin tornado menantang badai tuk bersenggama dengannya. Joo Eun terpekur, bergeming menatap merinding. Kilasan masa lalu kembali berkelebat. Kakinya sedikit gemetar meski tak sehebat sepuluh tahun silam, ia meringis dalam hati saat ada…

Diary Senja Oen

​Malam semakin tenggelam, langit terlihat cerah dengan hiasan bintang, memancar lembut dari balik dinginnya angin.Menghangatkan hati dari kekosongan.Young Soo menengadah, merangkai harapan diantara dinding langit berharap cinta pertamanya kembali.Kehadiran Joo Eun mengingatkan kilatan mata putri mahkota. Ia mendesah, mengendurkan rindu yang tak berujung.Entah sejak kapan rasa itu bersarang saat ia mulai menyerahkan hati pada satu…

Diary Senja Oen

​Awan gelap menatap gelisah, lautan darah seakan membanjiri rerumputan sebuah hutan jauh dari pemukiman. Semilir angin menyampaikan hasrat keputusasaan ketika tercium semerbak anyir memenuhi permukaan. Pembantaian itu seakan tak mengenal belas kasihan dikala perlawanan menjerit tak seimbang.Sebuah keluarga tumbang dalam kekejaman manusia tak berhati nurani dalam balutan jubah hitam bermasker.Mata itu tajam mengiris sembilu, berkeliaran…

Diary Senja Oen

​Lelah hati ini menerawang menembus harap, ukiran itu menajam menusuk hingga muram berbingkai rapi.Aku termenung, duduk telungkup bertopang lutut memandang rintikan hujan dari balik dinding kaca kamar hotel. Entah apa yang membuatku mengikutinya, membiarkan laki-laki itu membawaku bahkan namanyapun aku telah lupa. “Apa baju-baju kita sudah kering?”tanyanya. Aku menoleh, mendapatinya keluar dari kamar mandi dengan…

Diary Senja Oen

Malam berselimut dingin, seakan merayu candu beranjak mendekat. Mendekap sendiri dalam balutan sepi, meresap, mengakarkan hampa yang tak kunjung menjauh. Seperti benalu, mengusik tenang dari peraduan. Suara-suara srigala menyayat, menangis dalam pilu mengibarkan ngilu yang merangkak dalam seram. Malam merambat bersama purnama, mengusik jiwa-jiwa tidur diatas singgasana. Lolongan itu seakan memberi isyarat, tanda bahwa kebangkitan…

Diary Senja Oen

​Gemuruh guntur mendayu dalam kelabu mendung, aku diam terpaku menatap jalan raya. Semua orang seakan sibuk berlari, takut hujan akan membuat mereka basah. Cahaya sang orenje menjadi sebuah tanda akhir, sedetik kemudian hujan turun. Senyumku terkembang, sedikit menggerakkan kaki merasakan rintikannya. Lima menit kemudian aku berlari, bermain dengan tetesan itu hingga kuyup. Langit tetap bermuram…

Diary Senja Oen

​Musik itu mengalun luar biasa hebat, memekakkan telinga ini hingga degup jantungku menjauh dari peraduan.Mimpi ini seperti hamparan pasir tak bersumber, merenung dalam kelamnya sang diam. Menggelitik hati untuk mulai menyerah merangkainya. Aku terkikis, antara khayalan dan harapan seolah semuanya tumpang tindih dalam birunya langit pagi. Ringan itu merajai hingga aku tak sanggup menyentuhnya. Gemetar…

Diary Senja Oen

​Malam bergerak bersama dinginnya, menyapu malam dalam semilir lembut.Disini, disudut ruangku, bersama cahaya laptop aku mulai menari bersama benakku menyusuri sebuah kisah.Jari-jari ini tak berhenti menari merangkai kata demi kata akan sebuah cerita. Suara jarum jam berputar seakan mengisi sunyi malamku, bersama lantunan lagu lembut penghantar jalanku. Disini, aku kembali menata masa depan, membangun mimpiku…

Diary Senja Oen

​Air mata ini mengalir deras, ibarat jatuhnya air terjun tak dapat terhenti meski kusapu dengan semua kuat. Koyakan itu terlalu dalam sampai aku lelah meraba senang yang terasa kian menjauh. Gundukan kecewa itu menyayat dalam hampir ketulang hingga luka itu terasa seperti tetesan cuka menyentuh nanar. Jalan itu seakan tertutup rapat untukku menemukan arah, hingga…

Diary Senja Oen

​Senyummu benar-benar oasis bergerak yang mengusik hati ini, seakan hangat itu menyebar bersama deru jantung yang bertalu. Aku sesak, menahan rasa bahkan rindu yang hampir tak terbendung menggerogoti pikiranku untuk tak mengacuhkanmu. Perlahan, khayalan ini menjadi sebuah harapan bahwa rasaku ini akan membawaku bertemu denganmu meski kosong itu menebal karena besarnya ketidak mungkinan. Ragu itu…

Diary Senja Oen

​Mimpi ini berkembang dengan semua asa, mengisi sudut kosong yang mulai gersang.Hangat, hati ini merasakan sebuah aliran saat darah melonjak bersama debaran karena pikiranku melayang padamu, pada sebuah mimpi yang aku bangun diantara khayalan. Akankah goresan itu dapat menemukan warnanya?Akankah hangat ini menemukan ujungnya?Jantungku berdegup hebat saat khayalanku menemukan asa untuku menambatkan hati.Mimpi ajari hati…

Diary Senja Oen

Senyum itu seperti oasis yang mengisi rongga kosong.Gersang ini menemukan arahnya untuk kembali menghijau, meski hujan itu tak ada.Gelisah yang sebelumnya menyerang perlahan luntur saat aku menyaksikan dia berjalan kearah panggung musik. “Chizi chizi chizi, lets me see your magic hands” teriak pengunjung. Acara pesta ulang tahun Park Na Na seakan memecah ribuan pelangi dalam…